Kalau lo udah punya karya keren tapi belum punya tempat kece buat nampilin semuanya, saatnya lo bikin personal website untuk portofolio. Tapi gimana dong kalau lo gak ngerti coding? Tenang! Sekarang udah banyak tools yang bikin lo bisa punya website kece tanpa perlu ngulik kode satu baris pun. Di artikel ini, kita bakal bahas bareng cara membuat personal website untuk portofolio tanpa coding, yang cocok banget buat pelajar, kreator, desainer, penulis, bahkan freelancer.
Kenapa Personal Website Itu Penting di Era Digital?
Punya akun media sosial doang? Kurang. Punya CV PDF doang? Ketinggalan zaman. Personal website itu kayak rumah digital lo. Semua karya, identitas, dan profesionalitas lo bisa disimpan di satu tempat.
Alasan Harus Punya Website Pribadi:
- Nunjukin branding diri lo secara totalitas
- Portofolio lo bisa dilihat kapan aja, di mana aja
- Tampil lebih profesional di mata recruiter atau klien
- Bisa jadi platform buat blogging atau nulis insight
- Gampang dibagikan (cukup kirim link doang!)
Punya personal website portofolio itu tanda kalau lo serius sama karier dan karya lo.
Pilih Platform Website Builder yang Anti Ribet
Langkah pertama? Tentuin tools buat bangun websitenya. Karena lo gak ngoding, kita bakal pake website builder yang user-friendly dan mostly gratis.
Rekomendasi Website Builder Tanpa Coding:
- Wix – Drag & drop, banyak template estetik
- Carrd.co – Satu halaman, simpel, cocok buat portofolio
- Notion + Super.so – Tampil beda, clean dan minimalis
- Google Sites – Super gampang, cocok buat edukasi
- Zyro – Cepat dan punya AI helper
- WordPress.com – Banyak plugin, cocok buat blog/portofolio
Kalau lo pengen langsung cepet publish, Carrd atau Notion bisa jadi pilihan paling gampang. Tapi kalau mau look lebih profesional dan banyak fitur, Wix atau WordPress lebih cocok.
Langkah Step-by-Step Cara Bikin Website Portofolio
Gak perlu coding, cukup ikutin alur ini.
Langkah 1: Pilih Platform & Buat Akun
- Masuk ke platform pilihan lo (contoh: wix.com)
- Daftar pake email atau Google
- Pilih “Portfolio” saat ditanya jenis website
Langkah 2: Pilih Template
- Cari template yang sesuai sama vibe lo (minimalist, bold, artsy)
- Gak harus yang rame – yang penting jelas dan representatif
- Bisa ganti warna/font nanti, jadi fokus dulu ke layout
Langkah 3: Edit Halaman-Halaman Penting
- Home – Perkenalan singkat, foto, CTA
- About Me – Cerita siapa lo, journey, dan keahlian
- Portfolio – Upload hasil karya terbaik lo
- Contact – Link ke email, IG, LinkedIn, form kontak
- Blog (opsional) – Buat lo yang suka sharing insight/tips
Tips: Jangan kebanyakan halaman. Keep it simple & efektif.
Apa Saja Konten yang Harus Lo Masukin ke Website Portofolio?
Wajib Ada:
- Nama dan foto lo (bukan avatar random)
- Deskripsi singkat tentang lo
- Karya terbaik lo (max 8-10 item aja)
- Link ke media sosial atau email
- Testimoni atau pencapaian (kalau ada)
Opsional Tapi Keren:
- Resume atau CV versi web
- Highlight skill (pakai icon biar kece)
- Downloadable file atau embed video
- Animasi ringan/scrolling effect
Pastikan semua karya lo bisa dilihat atau diakses dengan mudah. Dan jangan lupa: semua teks harus rapi, singkat, dan gak typo!
Cara Menulis “About Me” yang Gak Garing
Banyak yang nulis “About Me” kayak biodata sekolah. Padahal ini salah satu bagian paling dilirik pengunjung.
Struktur About Me yang Asik:
- Siapa lo (nama, profesi/kegiatan)
- Passion lo dan bidang yang lo geluti
- Style kerja lo (visual? strategic? detail?)
- Pengalaman, prestasi, atau project penting
- Sedikit fun fact atau personal touch
Contoh:
“Gue adalah desainer grafis yang suka nyampur warna dan emosi. Dari 2019, gue udah ngerjain 50+ project desain, mulai dari poster sampe branding startup. Selain desain, gue juga suka ngopi manual brew & koleksi font aneh.”
Tips Desain Website Biar Terlihat Profesional Meski No Coding
Gak jago desain? Tenang, ada cara biar web lo tetap estetik.
Tips UI/UX Dasar:
- Gunakan 2–3 warna utama (jangan pelangi)
- Pakai font clean dan readable (contoh: Inter, Poppins)
- Buat layout simetris dan rapi
- Kasih cukup white space biar gak sumpek
- Gambar/foto wajib high quality
Tools Bantu Desain:
- Coolors.co – Cari palet warna estetik
- Unsplash / Pexels – Foto gratis & high-res
- Flaticon.com – Ikon vektor buat portofolio
- Canva – Buat header, banner, atau desain visual lainnya
Custom Domain: Perlukah?
Jawabannya: kalau serius, YES!
Kenapa Custom Domain Itu Worth It:
- Lebih gampang diingat (contoh: rizky.design, annalogue.com)
- Terlihat profesional
- Bisa dipake buat email branding (contoh: [email protected])
- SEO lebih oke buat jangka panjang
Banyak platform (Wix, WordPress, Carrd) udah sediain domain custom mulai Rp150ribuan/tahun. Worth banget lah buat investasi personal branding lo.
Cara Promosiin Website Portofolio Biar Gak Sepi Pengunjung
Lo udah capek bikin website, tapi kalau gak dipromosiin? Ya cuma lo yang liat. So, promosiin!
Channel Promosi:
- LinkedIn – Post soft launching + link
- Instagram Bio & Story – “My work, all in one place”
- Twitter – Share progress build website lo
- Telegram atau grup kreatif – Minta feedback
- Email Signature – Tambahin link website
Jangan malu share! Website itu personal achievement yang harus lo banggakan.
FAQ Tentang Cara Membuat Personal Website untuk Portofolio Tanpa Coding
1. Apakah bisa 100% gratis?
Yes! Gunakan platform seperti Notion, Google Sites, atau versi free dari Wix/Carrd.
2. Apakah perlu skill desain buat bikin web kece?
Gak juga. Asal tahu prinsip dasar UI/UX dan pakai template yang pas, udah cukup kok.
3. Berapa lama waktu bikin personal website pertama?
Kalau fokus, 1–2 hari aja udah bisa publish versi awal.
4. Apakah website ini bisa diakses lewat HP?
Bisa! Pilih template yang responsif biar tampilan mobile tetap cakep.
5. Apa boleh pakai bahasa campur (Indonesia & Inggris)?
Boleh banget. Tapi pastiin konsisten, dan lihat audiens target lo.
6. Apakah ini bisa masuk CV atau LinkedIn?
YES! Bahkan recruiter makin tertarik kalau lo punya website personal.
Kesimpulan
Cara membuat personal website untuk portofolio tanpa coding itu sekarang gampang banget dan bisa lo lakuin kapan aja, bahkan dari HP. Gak perlu jago coding, gak perlu budget gede, yang penting lo niat, punya karya, dan siap bangun branding diri lo secara online.
Dengan website personal, lo bukan cuma punya tempat buat nunjukin karya. Lo juga punya platform sendiri buat berbicara langsung ke dunia, “This is me, and this is what I create.”